Jumat, 06 Agustus 2010

Katakanlah

Lagi suka sekali dengan lagu yang satu ini, Katakanlah-Drive. Sepertinya cocok banget buat DIA yang sedang "terdiam", entah kenapa. Here it is....

Seakan menahan matahari 'tuk kembali
Melakukan hal yang tak mungkin
Menelusuri jalan pikiranmu saat ini
Membuat ku tak berhenti berpikir

Apa yang telah berubah sikapmu padaku
Oh adakah yang ku tak pernah tahu
Jika ada sesuatu yang membuatmu gelisah

Yang kau ingin katakanlah
Yang kau mau katakanlah padaku
Tak ingin kau merubah keadaan ini
Aku merindukan kamu yang dulu

Apakah ku harus meninggalkan semua
Kehidupanku semua yang tak kau suka
Apakah ku harus tak lagi menjadi diriku

Ku berikan waktu untuk berpikir
Cara mengatakannya padaku
Ku ingin kau tahu ku takkan berubah

Yang kau ingin katakanlah
Kau mau katakanlah padaku

Kau ingin katakanlah
Kau ingin katakanlah
Tak ingin kau merubah keadaan ini
Aku merindukan kamu yang dulu

Kamu yang dulu
READ MORE - Katakanlah

Kamis, 05 Agustus 2010

Netherland


-->
Hangout kemarin bikin perasaanku gak tenang. Padahal seharusnya aku senang-senang. Kulineran, nonton rame-rame. Huffft… Feel guilty, entah sama siapa. Membayangkan hari ini akan di kamar sendirian, gak ada kerjaan, gak ada akses internet. Ditambah lagi “Negeri Van Oranje” sudah tinggal satu bab terakhir. Padahal itu buku yang bisa buat aku tenggelam, bisa buat aku bermimpi untuk menjadi seperti mereka. Pasti akan buat perasaanku lebih tidak tenang lagi.
Akhirnya mulai terpikir untuk ke Gramedia. Menimbang-nimbang kira kira Gramedia mana yang mudah di akses. Naik motor, jelas belum berani. Selain takut karena belum punya SIM, aku juga masih takut nyetir di jalan protokol. Beberapa pilihan ide yang sempat tercetus:
1.       Gramedia Galaxy. Naik motor sepertinya bukan ide buruk. Jalanannya gak terlalu ramai dan gak terlalu jauh dari kos. Humm… Tapi yakin gak ada polisi yang bakal periksa driver licence?
2.       Gramedia TP. Lumayan tuh, sekalian cuci mata di TP. Angkotnya hanya dua kali. Dari kos naik O, terus pindah E. Tapi kok jauh banget ya?
3.       Gramedia Expo. Koleksinya lengkap, waktu itu pernah dapat buku yang gak didapat di Gramedia lain, ternyata ada di Gramedia Expo. Angkotnya masih sama, O terus pindah E. Karena emang Gramedia Expo dekat banget sama TP, itu berarti sama jauhnya dengan TP.
4.       Gramedia Royal. Nah… Yang ini lumayan bisa irit ongkos angkot. Cuma sekali naik P udah langsung nyampe. Tapi jangan salah, walaupun cuma sekali tapi sama jauhnya dengan TP dan Gramedia Expo.
5.       OK tinggal satu pilihan yang aku tahu. Gramedia Delta! Yap, sepertinya ini yang paling pas. Gak sampe 30 menit udah bisa sampe Gramedia. Angkotnya, masih seperti ke TP dan Gramedia Expo, O kemudian E
Pilihan pertama tertuju pada buku di rak “Buku Laris”. Ada buku dari FLP, penerbit kesukaanku karena selalu menampilkan buku-buku islami yang tidak menggurui, tapi mengena. Tapi kok gak ada yang gak disegel ya. Semua masih terbungkus plastik rapi (niatnya memang gak mau beli, tapi numpang baca GRATIS).
Totto Chan, kisah tentang anak kecil yang menjadi duta kemanusiaan anak PBB. Di situ dia menceritakan penderitaan anak-anak di negara miskin. Sudah sempat baca beberapa bab waktu di Gramedia Pejaten, tapi belum tuntas. Ternyata di sini juga masih tersegel rapi. Tidak mengijinkanku untuk memenuhi rasa penasaran, kelanjutan cerita dari si Totto Chan.
Bergeser ke rak “Buku Islam”. La Tahzan for Mother, udah baca. La Tahzan for Broken Hearted Muslimah, udah beli. La Tahzan for Jomblo, ini kan buku udah lama banget. Humm… Walaupun udah lama tapi kan aku belum baca. Oke lah, coba ini dulu.
Di La Tahzan for Jomblo berhasil menemukan kalimat bagus, “Just face what is real and never feel what is unreal. And keep on aiming at the ideal, and be thankful what you have”.
Bosan dengan La Tahzan for Jomblo, pindah ke toko buku lain, Gunung Agung. Ternyata koleksinya tidak selengkap Gramedia walaupun harganya relatif lebih mahal. Tapi hey, tunggu!! FLP Belanda?? Penasaran dengan buku yang mereka karang kali ini. “Catatan Muslimah Belanda”, wah masih tentang Belanda. Seperti novel Negeri Van Oranje yang sebentar lagi khatam aku baca. Setelah aku cari-cari ternyata juga masih tersegel semua. Tapi aku sangat penasaran dengan isinya. Okelah pilihannya hanya satu, buy it Shan!
Jadilah malam ini, di tempat tidur yang sama sekali tidak empuk, aku kembali ‘berpetualang’ ke Belanda. Bandara Schiphol, Utrecht, Amsterdam, Leiden, Rotterdam, Keukenhof, Den Haag, Delft, dan beberapa kota lain yang belum aku “kunjungi” lewat “Negeri Van Oranje”.
Netherland, someday I will be there! Mendadak aku memutar balik haluan cita-citaku dari Perancis. Belanda telah berhasil memukauku.
READ MORE - Netherland