Terimakasih untuk setiap sebab aku mampu tersenyum pagi ini.
Sapaan ramah para petugas security kantor. Candaan para rekan kerja. Postingan kocak di berbagai social media yang aku buka pagi ini. Buku AT-TWITTER karya Pidi Baiq yang baru saja aku beli di Google Play Books. Kekonyolan anggota grup whatsapp. Celaan seorang kawan, yang sesungguhnya hanya gurau. SMS penyemangat dari seorang sahabat.
Terimakasih untuk istirahat weekend yang menenangkan.
Bersantai di kamar hingga adzan dhuhur tiba. Buku misteri "E for Eleonora" hadiah dari seorang sahabat yang tamat kubaca kurang dari 6 jam. Makan siang (menjelang sore) di "Warung Abah", setusuk sate paru yang rasanya selalu enak, obrolan santai tentang cemilan masa kecil, tentang makanan kesukaan, tentang masa-masa kuliah Tugas Akhir dan Skripsi yang `ajaib`, tentang kelinci yang akan melahirkan. Bapak dan Ibu yang saling mengejek namun justru terlihat romantis. Film serial TV "Doctor Who".
Terimakasih untuk hidupku yang penuh dengan rizki-Mu.
Teman-teman yang baik. Sahabat-sahabat yang selalu mendengarkan dan memberi saran. Keluarga yang hangat. Pekerjaan yang menyenangkan. Kamar yang nyaman. Kemudahan di setiap kesulitan. Gurauan disela keseriusan. Pencapaian yang membanggakan setelah perjuangan yang melelahkan. Kesempatan menjelajahi tempat asing yang tak pernah terpikir sebelumnya untuk dikunjungi.
Terimakasih Yaa Allah atas apa yang telah Engkau limpahkan pada hidupku. Ampuni aku atas begitu banyak kemurahan-Mu yang tak sanggup aku ingat.
READ MORE - a Thankfulness
Sapaan ramah para petugas security kantor. Candaan para rekan kerja. Postingan kocak di berbagai social media yang aku buka pagi ini. Buku AT-TWITTER karya Pidi Baiq yang baru saja aku beli di Google Play Books. Kekonyolan anggota grup whatsapp. Celaan seorang kawan, yang sesungguhnya hanya gurau. SMS penyemangat dari seorang sahabat.
Terimakasih untuk istirahat weekend yang menenangkan.
Bersantai di kamar hingga adzan dhuhur tiba. Buku misteri "E for Eleonora" hadiah dari seorang sahabat yang tamat kubaca kurang dari 6 jam. Makan siang (menjelang sore) di "Warung Abah", setusuk sate paru yang rasanya selalu enak, obrolan santai tentang cemilan masa kecil, tentang makanan kesukaan, tentang masa-masa kuliah Tugas Akhir dan Skripsi yang `ajaib`, tentang kelinci yang akan melahirkan. Bapak dan Ibu yang saling mengejek namun justru terlihat romantis. Film serial TV "Doctor Who".
Terimakasih untuk hidupku yang penuh dengan rizki-Mu.
Teman-teman yang baik. Sahabat-sahabat yang selalu mendengarkan dan memberi saran. Keluarga yang hangat. Pekerjaan yang menyenangkan. Kamar yang nyaman. Kemudahan di setiap kesulitan. Gurauan disela keseriusan. Pencapaian yang membanggakan setelah perjuangan yang melelahkan. Kesempatan menjelajahi tempat asing yang tak pernah terpikir sebelumnya untuk dikunjungi.
Terimakasih Yaa Allah atas apa yang telah Engkau limpahkan pada hidupku. Ampuni aku atas begitu banyak kemurahan-Mu yang tak sanggup aku ingat.
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak
dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nahl: 18)